Kami kembali ke raffles place MRT dan melanjutkan perjalanan ke harbour front MRT seharga SGD 1,5 per-orang. Kami menggunakan monorail rute hijau menuju outram park MRT, kemudian oper menggunakan monorail rute biru untuk menuju harbour front. Waktu tempuh sekitar 10 menit.
Stasiun MRT Harbour Front terhubung dengan VivoCity Mall. Kami segera menuju ke foodcourt di mal dan makan siang disana.
Ada beberapa opsi yang bisa kita gunakan untuk menuju pulau sentosa (RWS). Kita bisa menggunakan bus yang berada di pintu keluar lantai 1 vivocity, sentosa express (monorail khusus milik sentosa), cable car, shuttle bus sentosa, atau dari boardwalk. Kalo kita pengen masuk RWS secara gratis (gratis biaya masuknya, bukan hiburan di dalamnya), kita bisa menggunakan boardwalk atau shuttle bus. Boardwalk adalah jalur penyeberangan yang ditempuh dengan berjalan kaki. Dinamai boardwalk karena jika ada yang malas berjalan di jalur itu juga disediakan papan berjalan (travellator). Shuttle bus sentosa bisa ditemui di beberapa lokasi strategis singapore, dan umumnya berada di hotel-hotel mewah seperti marina bay sands atau ritz charlton. Untuk info lebih lanjut bisa lihat di websitenya mereka :)
Kali ini kami pengen naik sentosa express. Untuk menggunakan sentosa express kita menuju ke lantai 3 mall VivoCity, dari sana langsung keliatan kok lokasinya. Tiket monorailnya beli lewat mesin tiket. Waktu aku kesana harganya SGD 3,5 per-orang. Kita cukup beli 1 kali saja, soalnya nanti di dalam pulau sentosa sendiri nggak perlu beli lagi kalo mau naik monorail lagi. Jadi kalo pengen hemat, waktu berangkat bisa naik boardwalk atau shuttle bus, trus pulangnya kalo mau naik monorail tetep gratis kok... Selain mesin tiket disana juga ada counter penjualan tiket untuk dunia hiburan di RWS :)
Tiket MRT |
![]() |
Beautiful woman using sentosa express ticketing machine :) |
Disinilah kami menghabiskan sisa waktu kami di singapore. RWS begitu menyenangkan. Sayangnya kami disini duitnya terbatas, jadi nggak bisa nyoba wahana-wahana hiburannya deh, cuma keliling-keliling aja ( T_T)o
Sentosa Express |
Sentosa's Big Merlion |
Kami keluar dari pulau sentosa pukul 20.15 dan makan malam di food court vivocity (lagi). Tepat pukul 10 malam, kami kembali ke woodlands dari harbour front, menggunakan jalur hijau menuju jurong east, kemudian oper jalur merah menuju woodlands. Sedikit panik, soalnya kereta menuju kuala lumpur berangkat jam setengah 12 malam jadi paling nggak kita harus sampai di woodlands train checkpoint jam 11. Monorailnya sendiri memakan waktu sekitar 30-45 menit.
Struggle Way Back to Malaysia...
Yeah, nampaknya kami benar-benar harus berpetualang ekstra hari ini. Seperti ketika kami masuk ke singapore, kami juga mendapat masalah ketika keluar dari singapore *sigh*
Pada pukul 22.45 kami tiba di stasiun MRT woodlands. Kami keluar menuruni tangga untuk kemudian naik bus 950 menuju ke stasiun woodlands. Ternyata ada juga bus yang langsung menuju kesana alias nggak berhenti-berhenti kayak bus 950, yaitu bus 911. Kami menuju ke barisan antri 911 yang masih sepi. Kami sebenarnya udah tau kalo bus singapore cuma nerima uang pas, tapi saat ini kami nggak punya uang pas. Dan pas banget busnya datang. Kami naik ke bus dan mencoba membayar dengan SGD 10, tapi ternyata sang sopir yang jutek dan nggak sopan itu nyuruh kami turun dan tukar duitnya. Tentunya bus ini ninggalin kami dan harus nunggu bus selanjutnya. Waktu terus berjalan dan kami nggak punya banyak waktu lagi. Akhirnya aku berlari dan mencoba menukarkan uang ke penjual buah disana, tapi belum apa-apa dia langsung nolak mentah-mentah -_- . Hal ini semakin meyakinkanku bahwa orang-orang singapore sangat tidak ramah dan sangat tidak sopan (I'm really sorry, good singaporeans. I know that not all singaporeans are like that. I believe there must be kind people. But this is what this foreigner think. Your fellas are really rude. No offense).
Akhirnya aku mencoba tukar di toko terdekat. Pemiliknya juga nggak mau nukerin uang, tapi dia menyuruhku beli sesuatu dulu. Akhirnya aku beli air mineral dan dapat uang kembaliannya. Harga bus 911 sendiri adalah SGD 1,15.
Pukul 23.15 kami sampai di woodlands train checkpoint, dan apa yang kami dapat adalah berita buruk. Bukan karena ketinggalan kereta kali ini. Aku bertanya pada petugas di gerbang kereta dan dia bilang kalau semua jadwal kereta ke kuala lumpur dibatalkan. Hanya ada satu di benakku : How can they cancel their schedules so easily without give an early notice to their passengers. Petugas itu menyarankan untuk mengadu ke kantor perwakilan KTM yang terletak di lantai 1. Disana, petugas KTM menjelaskan pada kami apa yang terjadi. Dia juga bilang kalau KTM akan mengganti rugi tiket pulang kami. Mereka akan mengembalikan penuh uang kami sesuai harga tiketnya, namun dalam bentuk saldo kredit (karena waktu itu belinya pake kredit). Apa yang bisa dia lakukan saat ini adalah menjelaskan pada kami rute bus menuju KL.
Jadi dari sini, setelah cek paspor kami menggunakan bus 170 tujuan terminal larkin johor via stasiun sentral johor bahru seharga SGD 1,1. Setelah sampai di stasiun johor bahru dan cek paspor masuk malaysia, kami lanjut ke terminal bus. Tapi nggak seperti waktu berangkat tadi, kali ini mereka menyuruh kami membayar lagi sebesar RM 1,3 per-orang. Bisa dibilang semacam pungli, soalnya denger-denger di perbatasan singapore-malaysia memang petugas malaysia nya suka banyak bikin pungli. Selain itu, petugasnya juga menyuruh kita untuk naik ke bus nomor lain yang sama-sama menuju terminal larkin. Ketika keberangkatan kami menuju singapore tadi, kami hanya harus menunjukkan kertas slip bukti pembayaran yang kami terima dari supir ketika membayar, jadi kita nggak harus bayar 2 kali (kali ini aku berpikir bahwa orang singapore lebih baik dari orang malaysia huehue).
Sekitar pukul 00.15, kami tiba di terminal bus larkin johor dan menggunakan bus eksekutif menuju terminal puduraya KL seharga RM 35 per-orang. Tengah malam gini, memang cuma ada bus eksekutif yang tersisa jadi kurasa kami tak punya pilihan lain. Kami harus mengejar jadwal petualangan kami selanjutnya karena sudah booking tiket pesawat (T.T)
Kami tiba di terminal puduraya pukul 4 pagi, dengan kakiku yang nyeri-nyeri dan bengkak *sigh*
Partnerku bilang aku salah pake sandal, makanya kakiku jadi sakit dan bengkak *ouch*
Ya, aku pakai sandal biasa (jepit-bukan-swallow) dan ninggalin sandal trekking ku di apartemen si papi. Jadi sangat disarankan untuk tidak menggunakan sandal biasa kalau agan pengen backpacking haha... Kalaupun punya nya cuma sandal itu, ya pilihlah yang nyaman dan sesuai dengan bentuk kaki agan.
Dan petualangan hari ke-3 kami, singapore, berakhir disini :)
Wanna read this whole story in one post? See my post in my wordpress here. :)
Suatu tulisan yang amat menarik dan informatif. saya juga pernah beberapa kali ke Singapore melalui malaysia. dan memang apa yang anda tuliskan itu benar, Singaporean yang saya temui kurang ramah, bahkan polisi nya pun ketika sedang razia di jalan, bertanya dengan nada yang arogan dan sama sekali jauh dari sikap ramah. Namun tidak semua Singaporean seperti itu, saya menemukan keramahan pada beberapa supir taksinya dan petugas2 "sales" hotel backpacker di area Bencoolen st.
ReplyDeleteSekedar tambahan info, buat anda yang baru pertama kali ke Singapore tanpa persiapan alias dadakan, area bencoolen st dan Bugis st, banyak penginapan murah. Untuk urusan belanja Electronik murah ?, little India surganya..Untuk belanja Fashion harga miring ? datanglah pada masa2 perayaan ( Natal/Tahun baru) hampir semua toko diskon gila gilaan, bahkan sekelas Orchard Road sekalipun... Kuliner Melayu/Halal ? banyak di sekitar Queen St, Masjid Sultan dan Bugis st.
Semoga membantu :)