Tepat pukul 16.00, saya bangun dan siap-siap untuk menikmati kota phuket. Berhubung udah sore menjelang petang, jadi kali ini bakalan wisata malam :)
Abis siap-siap, neng princess juga udah siap, kami keluar dan berkeliling di sekitar penginapan. Dari penginapan jalan ke barat, terus ketemu bunderan (nggak tau namanya apa...), terus kita jalan ke arah utara, ngalor ngidul disitu haha... Tujuan awalnya sih mau nyari Phuket Old Town, tapi malah nyasar entah kemana haha...
Ini beberapa foto situasinya :
Bunderan yang nggak tau namanya apa :p |
![]() |
Menuju museum (tapi udah tutup soalnya kemaleman :hammer:) |
Beruntung, di tengah perjalanan kami menemukan sebuah lokasi yang punya event mingguan (katanya sih...), kalo ga salah namanya Phuket Indy Market.
Tempat ini punya berbagai macam sajian, mulai dari live music, kuliner, kebutuhan sandang murah, dll. Waktu kami kesana, tempat ini didominasi oleh segerombolan remaja berseragam, alias anak-anak sekolah. Kayaknya sih sekitaran anak SMP-SMA... Mereka mendominasi tempat live music dan kuliner sepanjang malam. Tapi semakin larut malam, pengunjung yang datang silih berganti sampai akhirnya lebih banyak keluarga dan pasangan muda yang datang berkunjung. Mulai dari pria, wanita, sampai yang tidak diketahui jenisnya #eh
![]() |
Front Entrance Mascot :D |
![]() |
Area Kuliner (with neng princess) |
![]() |
Takoyaki at Phuket Indy Market |
Bagian Belakang Phuket Indy Market |
![]() |
Beli Gantungan Boneka :) |
Habis dari Phuket Indy Market, kami lanjut keliling - keliling kota lagi. Kebetulan nemu toko buku, jadi kami masuk situ dulu :)
Walaupun ga terlalu banyak, tapi beberapa buku yang dijual disini disajikan dalam bahasa Inggris. Sisanya, roaming semua haha...
Setelah toko buku, kami lanjut jalan-jalan dan foto-foto lagi. Sayang fotonya banyak yang hilang, jadi ga bisa share kondisi Phuket Town di malam hari deh :(
![]() |
Deket Apartemen |
Tepat pukul 22.30 kami sampai di apartemen kami. Berhubung besok waktunya cek out dan harus beralih ke wilayah Patong, jadi kami langsung istirahat :)
Memang, untuk di Phuket waktu kami begitu mepet jadi nggak sempat menikmati semua potensi dan keindahannya yang terkenal itu...
Moving Time...
Pukul 07.00. Rasanya masih males banget beranjak dari kasur *kebiasaan buruk haha*
Tiba-tiba inget kalau waktu kami di Phuket nggak banyak, jadi saya langsung siap-siap dan sarapan di Le Cafe yang letaknya di depan apartemen. Mumpung dapet voucher sarapan, sayang kalau nggak dipake hehe...
Menu yang disajikan disini nggak terlalu banyak variannya...dan, sesuai dugaan saya... eng ing eng... ada bacon bin pork jugaaa *_*
Berhubung saya membatasi dirinya nggak terlalu ekstrim kali ini, jadi kami tetep sarapan disini :)
Dalam kondisi seperti ini, saya nggak melihat bagaimana mereka memasaknya. Apakah alat yang mereka gunakan sama dengan yang digunakan untuk mengolah bacon dkk... biarlah itu urusan mereka dan Allah saja. Yang penting kami yakin sepenuhnya dan pasrah sama Allah bahwa yang kami makan itu halal dalam hukum Islam. Kita harus survive bagaimanapun caranya, selama yang kita makan masih halal :)
Oke lanjut~
Berhubung sarapan di cafe, sistemnya jelas bukan prasmanan seperti pada umumnya di hotel-hotel... Kita pesan apa yang kita mau...
Buat alasan 'keamanan', saya pesen english breakfast (teh) dan cereal dengan ekstra yoghurt. Buat pecinta yoghurt pasti suka. Kalo saya...lama-lama eneg haha...soalnya yoghurt yang dipakai kental dan sangat terasa kecutnya, mana dikasihnya benar-benar super ekstra alias lebih banyak dari cerealnya hahaa...
Neng princess pesennya cappucino dan pancake, tapi isi pancake-nya apa ya saya lupa...
![]() |
Menu Sarapan Neng Princess : Pancake |
Setelah sarapan, kami nggak langsung balik ke apartemen. Kami jalan dulu di sekitar apartemen, soalnya kebetulan di sekitar sana banyak toko cinderamata dan oleh-oleh. Sekalian beli oleh-oleh dan baju pesenan haha...
Kami juga mencari-cari rental sepeda motor untuk digunakan ke destinasi kami selanjutnya. Tapi sayangnya semua rental motor sudah rent out alias udah habis disewa orang lain dan tinggal mobil yang masih ada.
Meskipun belum terlalu puas, sekarang waktunya buat kembali ke apartemen dan beres-beresin barang kami lalu cek out.
Setelah cek out dan deposit dikembalikan, dengan ramahnya mbak-mbak resepsionis berterima kasih dan menawarkan kami untuk berfoto bersama. Sayangnya karena waktu kami terlalu mepet, saya bilang "next time" aja <<<< kostumer galak :(
Untuk menuju ke destinasi kami selanjutnya, kebetulan ada rental outsourcing di apartemen ini. Jadi saya coba tanya ke mbak resepsionis dan dia menghubungi pihak rental. Beruntung pihak rental masih punya stok sepeda motor, jadi kami rela disuruh nunggu sekitar setengah jam.... Soalnya tempat si penyewa agak jauh dari apartemen :hammer:
Tapi ga apa2 deh, biar nggak ribet2 lagi mau cari rental...
Btw masih bisa nih sebenernya buat foto-foto bareng ama para resepsionis, tapi udah pw, males gerak haha...
Ternyata udah lebih setengah jam bapaknya belum datang juga...
Akhirnya beberapa menit kemudian bapaknya datang. Rupanya beliau sudah paruh baya dan terlihat sangat buru-buru.
Tanpa basa-basi, bapaknya (dengan english yang cukup terbata-bata) minta diperlihatkan SIM untuk motor yang berlaku di negara asal (Indonesia/SIM C). Setelah sedikit interview tentang SIM dan kemampuan berkendara, bapaknya minta paspor asli sebagai jaminan. Untuk alasan keamanan, saya coba bujuk beliau untuk menggunakan paspor yang fotokopi aja, tapi beliau nggak mau karena menurutnya itu prosedur keamanan mereka.
-----------------------------------
FYI :
Phuket, Pattaya, dan Bali adalah 3 lokasi wisata di dunia yang terkenal dengan scam-nya. Apa itu scam? Silahkan tanya mbah google dengan keyword "phuket scam", "bali scam", atau semacamnya maka anda sudah dapat jawabannya...
Sebaiknya kalau mau sewa kendaraan berhati-hati dengan scam, termasuk para penyedia yang punya prosedur seperti ini (paspor asli sebagai jaminan). Walaupun sebagian memang benar adanya sebagai prosedur keamanan, tapi sebagian yang lain terkadang memanfaatkan ID kita untuk hal yang menguntungkan mereka. Misal yang kasusnya sangat umum itu digadaikan buat muter uang.
Contoh kasus yang lebih nyata lagi adalah kasus (konspirasi) hilangnya MAS MH370 yang sampai sekarang masih belum jelas nasibnya. Ada beberapa penumpang yang ternyata diketahui identitasnya palsu, dan ternyata si pemilik asli identitas tersebut lagi nyantai di rumahnya. Dia mengaku kalau paspornya itu hilang waktu dia menyewa kendaraan di Phuket (nah lho...). So, hati-hati ya teman-teman traveller... Nggak apa2 kok kita kasih paspor asli kita sebagai jaminan, tapi sebaiknya kita harus tanya kepada pihak rental, untuk apa paspor asli kita ditahan. Kalau rental yang bener pasti tau dan logis jawabannya, nggak berbelit-belit...
Wanna tips about renting a vehicle on vacation? You can read my tips in my wordpress here. :)
-----------------------------------
Kita kembali lagi :)
Sebisa mungkin di cek apa-apa saja yang tercantum di dalam form sewa kendaraan kita. Kalau ada yang kurang setuju langsung aja ngomong sama pihak rentalnya. Kalau rentalnya baik sih biasanya ngasih alternatif solusi... karena begitu kita tanda tangan sebagai tanda persetujuan, kita udah ga bisa nyangkal apa-apa lagi kalau terjadi sesuatu nanti.
Setelah itu, seperti rental kendaraan pada umumnya : rental yang baik pasti mengajak kita untuk cek kendaraan yang mau kita sewa. Apa-apa saja yang cacat, bagian bodi kendaraan yang lecet, dan kondisi performa terakhir dari kendaraan tersebut seperti apa (rem, gas, ban, dll).
![]() |
Contoh Form Sewa Kendaraan |
Oke. Sepeda motor sudah ditangan. Kini saatnya kami menuju destinasi kami selanjutnya : Patong dan penginapan kami yang terletak disana :)
Tapi sebelum itu ada baiknya isi bensin dulu...ternyata sistem rentalnya itu keluar empty, kembali pun harus empty juga bensinnya. Untungnya nggak jauh dari tempat kami ada pom bensin.
------------------------------------------------
Harga bensin di Thailand umumnya relatif mahal dibanding Indonesia. Kira-kira seharga pertamax plus. Beruntunglah kita sebagai warga Indonesia karena masih dimanjain sama pemerintah dengan subsidi BBM, walaupun di harga 6.500 per liter pun dirasa masih mahal dan masih banyak yang protes #eh
Untuk di Phuket sendiri (katanya) sedikit lebih mahal dari Bangkok, bedanya sekitar 0,4 - 0,6 baht per liter. Saya lupa waktu itu harganya berapa dan untuk saat ini juga kurang tau harganya berapa. Kalau tidak salah untuk gasoline (premium/pertamax) sekitar 42-45 baht per liter atau kurang lebih sekitar Rp 14.000 - Rp 16.000 per liter. Untuk diesel (solar), seingat saya harganya justru lebih mahal pada waktu itu. Strategi yang cukup lumayan untuk menekan angka emisi karbon :)
------------------------------------------------
Setelah membeli bensin, berbekal ingatan + GPS smartphone yang saya taruh di tas, kami menuju Patong :)
Tas saya pakein di depan bukan di punggung biar gampang liat GPS-nya haha... dan nggak mengganggu neng princess juga :)
Oke, Patong... here we come...
to be continue....
>>> Adventure Day 8 - Phuket
-----------------------------------
Wanna read this whole story in one post? See my post in my wordpress here. :)
No comments:
Post a Comment